Demo Blog

Piknik gratis plus baptis

by Tentang blog on Nov.22, 2009, under



Siapa sangka, tawaran piknik gratis itu berbuah pemurtadan. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 34 warga Karangtengah, berhasil dimurtadkan dalam semalam.


Awalnya, Abang Siregar, warga pendatang keturunan Batak, mengajak warga Karangtengah berwisata ke Pangandaran. Mereka bukan saja ditawarkan piknik gratis, juga dijanjikan akan diberi uang seratus ribu rupiah sepulang dari wisata.

Bagi warga yang kebanyakan tidak mampu dan jarang bepergian itu, tawaran tersebut ibarat angin surga. Habis piknik gratis, dapat uang pula. Tidak ada kecurigaan sedikit pun kalau mereka hendak dimurtadkan.

Ajakan itu disambut beberapa orang warga. Mereka lalu berkumpul dan langsung berangkat dari Kadungora dibawa sebuah mobil angkutan umum ke sebuah gereja yang terletak di jalan Pramuka Garut. Konon, gereja hanya tempat transit sementara.

Setelah menginap satu malam, pagi harinya rombongan langsung diberangkatkan sebuah bus disertai beberapa orang pendeta. Para warga begitu riang menikmati perjalanan wisata.

Sebagian warga menaruh kecurigaan selama perjalanan tersebut. Mereka menangkap keganjilan sejak menginap di gereja hingga perjanan wisata dibarengi pendeta. Selama dalam perjalanan yang memakan waktu berjam-jam itu, mereka sedikit pun tidak diberi makanan.

Saat itu setiap orang hanya diberi sepotong lontong. Padahal, perut mereka benar-benar keroncongan karena tidak mendapatkan makanan sedikit pun selama perjalanan.

Kecurigaan kian mengental saat tahu mereka dibawa lagi ke sebuah gereja setibanya di daerah wisata Pangandaran. Yang cukup mengejutkan, di gereja itu ternyata telah berkumpul banyak orang dari berbagai pelosok dari daerah Garut.

Di gereja itulah mereka dijamu dengan banyak makanan mewah. Kontan saja seluruh peserta piknik yang memang sudah lapar sedari tadi, tergiur begitu melihat makanan enak ada di depan mata.

Hanya, mereka dilarang untuk mencicipi makanan tersebut sebelum menandatangani sebuah berkas. Menurut pengakuan korban, sebagian besar mereka sedikit pun tidak tahu isi berkas tersebut. Berbagai perasaan warga berkecamuk setelah itu.

Ada yang menolak menadatangani, ada yang menangis, ada juga yang menurut begitu saja menandatangani berkas yang disodorkan karena rasa lapar yang terus mendera.

Kebanyakan para korban tidak sadar, berkas yang mereka tandatangani itu adalah surat pernyataan kesiapan pembaptisan. Setelah berkas itu ditandatangani, di sana mereka dimandikan kemudian dibaptis.

Para korban benar-benar tidak sadar apa yang telah mereka lakukan. Padahal, sejak penandatanganan dilakukan, sejak itu pula mereka tengah digiring pindah agama, dari penganut Islam menjadi seorang Kristiani.

Setelah seharian penuh menikmati wisata pemurtadan, semua warga bertolak kembali ke daerah masing-masing. Dalam perjalanan pulang, beberapa sindiran dari korban sempat terlontar kepada para pendeta yang ikut rombongan.

Sang pendeta cuek saja, bahkan pura-pura tidak mendengar cemooh yang terlontar jelas kepada mereka. Setibanya di Garut, mereka tidak langsung pulang ke rumah masing-masing. Mereka dibawa kembali ke gereja untuk kemudian dibagikan uang mulai limapuluh hingga seratus ribu rupiah.

Dua pekan setelah wisata pemurtadan, kejadian ini rupanya diendus seorang guru sekolah dasar, Asep Lukman. Melalui laporan istrinya, ada warga Cimuncang yang masuk Kristen.

Tak percaya, bapak berusia 44 tahun yang berprofesi sebagai guru olahraga di SD Karangsalam 3 itu, mengkonfirmasi berita yang baru diterimanya tersebut kepada Ustadz Haris yang dianggap sesepuh Kampung Cimuncang.

Rupanya Ustadz Haris pun menerima kabar serupa dari ketua RT setempat. Keduanya akhirnya bersepakat untuk menelusuri dan mengecek kebenaran informasi yang baru diperolehnya. Warga tidak menaruh curiga pada AS, dalang pemurtadan, karena telah lama menjadi penduduk Karangtengah.

“Delapan tahun AS tinggal bersama kami. AS menikahi seorang gadis penduduk asli desa kami. Bahkan, AS menikah secara Islam. Sekalipun, pembuktian keislamannya itu tidak terlihat baik oleh warga,” ujar Asep.

Setelah mengumpulkan informasi secukupnya, didapatkanlah beberapa nama yang dicurigai telah berpindah agama. Asep lantas menyusun siasat. Beberapa orang yang dicurigai dikuntit Asep sampai kemudian tiba di sebuah gereja. Meski dengan perbekalan ponsel sederhana, Asep terang-terangan mengambil gambar orang tersebut saat keluar-masuk gereja.

Upaya Asep diketahui korban. Korban segera mendatangi Asep dan menanyakan maksud pengambilan gambar tersebut. Saat itu Asep justru balik bertanya, apa yang tengah dilakukan korban di gereja tersebut. Bagi Asep, kejadian yang baru disaksikannya itu merupakan fakta penting yang kian menguatkan dugaan warga selama ini.

“Korban sempat beralasan tertinggal jaket di gereja. Jumlah mereka saat kepergok ada empat orang. Saya kenal mereka semua,” ujar Asep.

Setelah didesak, korban mengakui dan menyebutkan bahwa bukan dirinya saja yang telah berpindah keyakinan. Ada sekitar 34 orang warga Karangtengah yang telah dikristenkan, tepatnya pada saat mereka berwisata ke Pangandaran.

Sebagai warga Muslim yang taat, Asep jelas merasa terusik dengan kejadian tersebut. Berbekal data dan fakta yang ada, Asep Lukman dan Ustadz Haris langsung melapor kepada Ketua MUI Desa, KH Asep Bahrul Hayat. Ketiganya lalu mengumpulkan data-data berikut menginvestigasi beberapa orang yang disinyalir telah masuk Kristen.

Berdasarkan bukti dan fakta yang ada, ditengarai pelaku pemurtadan dilakukan oleh jaringan gereja Advent Masehi Hari Ketujuh. Dalam investigasi itu ditemukan juga beberapa dokumentasi penting berupa sertifikat pembaptisan, kitab suci Kristen, majalah Adventist World, dan sebuah buku seorang misionaris yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Sunda.

Setelah menghubungi aparat setempat, seminggu kemudian, diadakanlah pertemuan dengan dihadiri oleh Muspika setempat. Pertemuan juga dihadiri para korban. Pada pertemuan tersebut masyarakat diberikan pengarahan seputar bahaya Kristenisasi sekaligus pembagian sembako bagi masyarakat tidak mampu terutama bagi korban pemurtadan.

Akhirnya, dengan disaksikan semua warga dan aparat setempat, para korban saat itu mengikrarkan syahadat kembali dengan rasa penyesalan mendalam. Mereka benar-benar merasa tertipu dan tidak tahu-menahu dengan upaya pemurtadan terselubung tersebut.

Dari 34 korban pemurtadan, yang berhasil dikembalikan keyakinannya sebanyak 30 orang. Sementara 4 orang lainnya, yang diduga dalang sekaligus agen yang aktif menyebarkan misi Kristenisasi ini, langsung kabur setelah melihat gelagat warga setempat mengendus upaya busuk mereka.

Hampir saja terjadi bentrok antarwarga akibat pemurtadan ini. Betapa tidak, warga yang kesal keluarganya dimurtadkan, kemudian mencoba mencari dalang pemurtadan. Karena dalang utama AS tidak berada di tempat, mereka mencari warga setempat yang diduga aktif menyebarkan ajaran Kristen di daerahnya.

Atas saran sesepuh dan aparat setempat, upaya penghakiman massa itu akhirnya dapat dihindari. Terlebih pelaku yang dimaksud telah kembali masuk Islam. Pada pertemuan yang juga dihadiri pejabat Kabupaten Garut tersebut, dibentuklah Forum Penyelamat Akidah Umat (FPAU). Asep Lukman kemudian terpilih sebagai ketuanya dan Ustadz Arsyad Salim sebagai sekretaris.

Diprakarsai GARIS (Gerakan Reformasi Islam) wilayah Jabar, disusunlah rencana guna mempertanggungjawabkan beberapa orang terkait atas peristiwa menghebohkan itu. Atas restu dan kesepakatan bersama, tim FPAU dan GARIS Jabar melayangkan surat kepada Ketua DPRD Kabupaten Garut agar bisa beraudiensi dengan aparat setempat dan pelaku pemurtadan.

Pertemuan segitiga pun dilangsungkan. Dengan dihadiri pejabat Pemda Kabupaten Garut, pertemuan Tim FPAU dan pengurus gereja Advent berlangsung di gereja yang sama. Dari gereja Advent Masehi Hari Ketujuh diwakili Pendeta Oliver Tambunan.

Di depan Pemda setempat, tim FPAU langsung mengklarifikasi upaya pemurtadan yang menimpa warga mereka kepada pihak gereja. Sekalipun awalnya keberatan, sang pendeta akhirnya mengakui upaya busuk mereka memurtadkan warga bersangkutan.

Saat itulah dibuat perjanjian penting. Dalam surat perjanjian itu disepakati tiga poin berisi tuntutan agar pihak gereja Advent Masehi Hari Ketujuh mengembalikan umat Islam yang telah berpindah agama dari Islam ke Kristen, tidak melakukan penyebaran agama kembali, serta memohon maaf kepada umat Islam atas peristiwa yang telah terjadi baik secara lisan dan tulisan di berbagai media.

Apabila pihak gereja tidak melaksanakan tuntutan di atas, maka pihak gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bersedia keluar dari wilayah perjanjian. Surat perjanjian ini dilengkapi materai, ditandatangani oleh Asep Lukman dari Forum Penyelamat Akidah Umat (FPAU), Pdt. Oliver Tambunan dari Gereja Advent, Djudju Nuzuluddin dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Undang Hidayat dari MUI Kabupaten Garut, dan H. Firdaus sebagai Kepala Depag Kabupaten Garut.

Untuk mengantisipasi hal serupa terulang kembali, Camat Kadungora, Drs. Aang Suhana dan Tim Penyelamatan Akidah Umat (TPAU) menyebarkan surat edaran kepada 177 Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) yang ada di kecamatan Kadungora. Isi edaran tersebut mengimbau warga agar selalu waspada terhadap berbagai ajakan menggiurkan dalam upaya pemurtadan.

KH. Asep Bahrul Hayat, Ketua MUI Desa mengatakan, “Mereka itu dijebak. Saat ada tawaran piknik gratis dan pembagian uang secara cuma-cuma, kontan saja banyak warga tertarik. Jangankan ke Pangandaran, ke Garut kota saja mereka bisa dibilang belum pernah. ”

Kiai Bahrul bekerjasama dengan komponen masyarakat memberikan bantuan modal terutama untuk kelangsungan hidup para korban. “Agar para korban mendapatkan penghasilan tetap. Dengan cara itulah perhatian dari saudara sesama keyakinan akan mereka rasakan,” tegasnya.

Desa Karangtengah yang berpenduduk kurang lebih 5263 jiwa tersebut, tercatat sekitar 2830 warga tergolong miskin. Mayoritas warga kebanyakan berprofesi sebagai buruh tani. Upaya ke depan yang perlu dilakukan adalah melakukan pembinaan rutin warga, menganjurkan untuk lebih sering mengikuti pengajian, dan membina tali silaturahim terutama membantu mereka yang berkekurangan.

“Misi Kristenisasi ini dijalankan masif dan agresif. Kadungora bukan satu-satunya target. Upaya pemurtadan serupa banyak menyasar daerah-daerah pelosok lain di Garut seperti Bungbulang, Cikajang, Cisewu, Cilawu, Cijayana, Leles, Rancabuaya, dan lainnya,” ujarnya.

Sayangnya, tidak ada imbauan tegas dari Pemda Garut terhadap misi pemurtadan ini. Bahkan dalam kasus Kadungora, seperti pengakuan Asep Lukman, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) terkesan dingin. “Padahal, ini kan wilayah kewenangan mereka,” tegas Asep.

Bukan Desa Karangtengah saja yang terjebak pemurtadan. Desa sekitar juga tak luput dari upaya pemurtadan seperti Desa Gandamekar, Karangmulya, dan Hegarsari. Desa Karangtengah yang terdiri dari sembilan kampung, tiga diantaranya terkena pemurtadan yaitu Lanjung, Bojongsalam, dan Cimuncang.

Kabar pemurtadan ini jelas tamparan besar. “Semoga misi pemurtadan tidak terulang lagi. Kita melindungi semua agama yang diindungi undang-undang. Tapi, menyasar warga yang beragama, itu sebuah kekeliruan. Dikuatirkan terjadi konflik besar yang merembet ke tengah-tengah masyarakat,” tegas Aang Nazarudin, Kepala Desa Karang Tengah.

Guna menghadang upaya pemurtadan, GARIS Jabar kemudian merintis pembentukan organisasi serupa. Banyak anggota dari Forum Penyelamat Akidah Umat (FPAU) yang bergabung dalam gerakan antipemurtadan yang kini tengah berkonsentasi menangani sejumlah aliran sesat tersebut.

GARIS Garut kini terus bergerak menyadarkan pemahaman masyarakat akan bahaya Kristenisasi. Mereka terus menggalang dana operasional dari anggotanya seadanya karena memang belum memiliki penyandang dana tetap.

“Masyarakat, terutama para agniya Muslim masih minim pemahaman mendukung upaya-upaya menghadang pemurtadan. Padahal, untuk membina para korban yang sudah masuk kembali pada ajaran Islam jelas membutuhkan dana yang tidak sedikit. Apalagi kebanyakan mereka tergolong kurang mampu,” ujar Ustadz Asep MH, Ketua GARIS Garut. (Yusuf Burhanuddin)

Bagi Anda yang ingin membantu silakan transfer ke rekening
BCA 412 11 81643 a/n Eman Mulyatman.
Konfirmasi : 021-8515513 dengan Nesa
»»  READMORE...
0 komentar more...

WASPADA KRISTENISASI DI MUSHALA

by Tentang blog on Nov.22, 2009, under ,



sabili.co.id

Seperti biasanya, menjelang Dzuhur, Sumaryono, aktivis Muhammadiyah di Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, pergi ke mushalla untuk shalat berjamaah. Yono datang lebih awal karena bertugas mengumandangkan adzan tepat waktu di mushalla yang hanya 500 meter dari rumahnya. Setiba di mushalla yang lokasinya di belakang Stasiun Kereta Api Pondok Kopi ini, Yono melihat buku saku bersampul kuning tergeletak di bawah pintu.

Awalnya, ia mengira buku berjudul “Jalan Tauhid Lurus ke Surga” itu adalah bacaan islami, karena banyak mengutip ayat-ayat al-Qur'an. Tapi setelah meneliti lebih seksama, ternyata isinya menyudutkan Islam, Allah dan Nabi Muhammad saw.

“Ini pasti buku Kristenisasi,” batin Yono. Maka, tanpa pikir panjang, ia mencari orang yang memasukkan buku ini ke mushalla. Di luar hanya ada anak-anak kecil yang memegang selebaran tentang kiamat.

Selebaran ini juga misterius, karena tidak mencantumkan nama dan alamat penerbit. Isinya juga banyak mengutip al-Qur'an dan hadits, tapi menyanjung Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Maka, Yono menyimpulkan, ”Ini juga Kristenisasi.”

Menurut anak-anak yang sedang main di halaman mushalla itu, buku dan selebaran ditaruh orang yang tak mereka kenal. Anehnya, orang itu memakai baju koko dan peci.

Buku yang berjudul “Jalan Tauhid Lurus ke Surga” ini berisi ajakan untuk beribadah menyembah Yesus Kristus. Ini terlihat pada bagian yang mengajak pembaca untuk menyeleksi para nabi, dimulai dari Ibrahim, Musa, Yesus, sampai Muhammad saw.

Ia menulis, “Sebelum mengikuti satu tokoh, seharusnya dikenali lebih dulu watak tokoh itu, apalagi jika hendak menyembah tokoh tersebut.” (hlm 15).

Ajakan yang sarat kemusyrikan ini bertolak belakang dengan spirit judul yang menawarkan jalan tauhid yakni, beribadah hanya kepada Allah SWT. Memilih nabi manapun sebagai tokoh untuk dijadikan sebagai Tuhan adalah langkah yang salah dalam beragama. Sebab para nabi tak satupun yang memproklamirkan diri sebagai Tuhan. Semua nabi mengajak manusia beribadah dan menyembah pada satu-satunya Tuhan yang haq yaitu Allah SWT.

Nabi Ibrahim mengajak umatnya menyembah Allah yang Maha Menciptakan, Maha Memberi hidayah, Maha Memberi rezeki, Maha mengampuni, Maha menyembuhkan, menghidupkan dan mematikan (QS az-Zukhruf: 27-28, asy-Syu’ara: 78-82). Nabi Musa pun bertauhid pada Allah yang menciptakan bumi, langit dan seluruh isinya (QS asy-Syu’ara: 24, al-A’raf: 121-122). Bandingkan dengan Alkitab (Bibel) tentang ajaran tauhid Nabi Musa (Ulangan 4:35, 4:39, 6:4, dan 32:39).

Nabi Isa (Yesus) juga mengajak umatnya untuk bertauhid menyembah Allah tanpa mempersekutukan dengan sesuatu apapun. Dengan keras beliau menyatakan kafir bagi orang yang menjadikan dirinya sebagai Tuhan. Semua orang yang mempersekutukan Allah itu haram masuk surga dan akan dimasukkan di neraka (QS al- Ma’idah: 72-73).

Jika berpikir objektif, semestinya penulis buku pemurtadan ini bisa menangkap ajaran tauhid Yesus dalam Bibel. Secara tegas Yesus mengajarkan kepada muridnya bahwa hukum yang paling utama adalah mengesakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar, dan mengakui Yesus bukan sebagai Tuhan tapi utusan Tuhan (Markus 12: 29, Yohanes 17: 3).

Muhammad saw sebagai nabi pamungkas juga mengajarkan tauhid (QS Muhammad 19, as-Syuuraa: 11, al-An’aam: 163, al-Mukminun: 91, an-Nahl: 51, dan lainnya). Jadi, betapa pun hebatnya sang tokoh, tapi ia tidak boleh dijadikan sebagai Tuhan, karena sampai kapan pun tokoh itu adalah makhluk (ciptaan) Tuhan. Maka kekaguman pada seorang tokoh hendaklah dialamatkan pada Tuhan yang memberikan kehebatan (mukjizat) pada tokoh itu.

Mungkin saja, penginjil penulis brosur ini masih rabun imannya, sehingga tidak bisa membedakan antara manusia dengan Allah. Seyogianya ia menelaah buku “Perbedaan Allah dan Tuhan Rekayasa dalam Tinjauan Al-Qur'an.” Dalam buku ini, penulisnya, Muhammad Thalib, menjelaskan 20 karakteristik yang membedakan Allah SWT dengan Tuhan rekayasa atau ciptaan manusia.

Tapi penulis buku kristenisasi ini cukup licik dalam mengelabui pembaca. Agar tidak dituding Kristenisasi, ia tidak mau mengaku sebagai Kristen, melainkan seorang “Ahlul Injil” (penganut Injil). Injil yang dimaksud juga bukan kitab Injil, karena Yesus tidak membawa kitab dan tidak menerima wahyu (firman) Tuhan, karena Yesus itu adalah wujud dari firman Tuhan.

Menurutnya, Injil hanyalah berita suka cita yang disampaikan oleh Yesus (hlm 18).

Tipuan ini sebenarnya menipu diri sendiri, karena pada beberapa bagian ia tidak menutupi iman kekristenannya. Misalnya, ketika mengajak pembaca untuk mengakui doktrin Kristen tentang inkarnasi Tuhan menjadi Yesus:

“Janji setia Ahlul Injil berbunyi: ‘Saya menyembah Tuhan yang menciptakan diriku yakni, Pemilik surga.... yang tampil dalam wujud manusia Yesus Kristus. Amin” (hlm 20).

Menyatakan diri sebagai Ahlul Injil yang berbeda dengan Kristen karena berpedoman pada Injil Yesus, bukan Injil dalam Bibel, adalah kebohongan yang tidak lucu. Karena pada halaman terakhir, ia menyebutkan 7 sikap Ahlul Injil yang semua didasarkan pada Injil Matius, Markus, dan Yohanes. Lantas, apa bedanya Ahlul Injil dengan Kristen? Sami mawon, dong!

Keyakinan bahwa Yesus tidak menerima wahyu (firman) dari Tuhan, semakin membuktikan bahwa misionaris penulis buku saku ini hanyalah teolog abangan yang tidak memahami kitab sucinya sendiri. Apalagi terhadap kitab suci agama lain. Pasalnya, pernyataan misionaris ini dibantah oleh Yesus dalam Bibel: “Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepadaku telah kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya,” (Yohanes 17:8).

Jika Yesus diyakini tidak pernah menerima firman Tuhan karena Yesus adalah wujud inkarnasi firman Tuhan, apakah sabda Yesus dalam Injil Yohanes tersebut harus digadaikan?

Aneh memang. (TIM FAKTA)
»»  READMORE...
0 komentar more...

27/08/2010 :: Internasional :: Rabbi Penganjur Pembunuhan Bayi itu Dibebaskan Ka’bah Menggetarkan Hati Ratusan Pekerja Cina

by Tentang blog on Nov.22, 2009, under ,



dakwatuna.com – Mekah. Hidayat bisa datang dari cara yang tak pernah diduga. Mungkin itu pula yang dialami ratusan pekerja Cina di Arab Saudi yang kemudian memilih Islam sebagai agamanya yang baru.

Setelah melihat Ka’bah dari televisi, tiba-tiba hati mereka bergetar. Pintu hidayah seakan terbuka. Dan Allah SWT pun melapangkan jalan mereka untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Lebih dari 600 pekerja asal Cina berpaling menjadi Muslim setelah mendapatkan pengalaman spiritual di Arab Saudi.

Mereka adalah bagian dari 4.600 warga Cina yang sedang mengerjakan proyek rel kereta api yang menghubungkan Makkah dan Madinah. Rel kereta itu nantinya akan melalui Jeddah dan Khum. Peristiwa yang sempat menghebohkan itu terjadi tahun lalu.

Awalnya, kedatangan ribuan pekerja Cina itu sempat dipertanyakan warga Arab Saudi. Pasalnya dari 4.600 pekerja itu hanya 370 orang yang Muslim. Warga meminta agar pemerintah mempekerjakan buruh Cina yang beragama Islam. Namun Allah mempunyai rencana lain dengan kedatangan para pekerja itu.

Kedatangan ke Arab Saudi ternyata membuka peluang bagi mereka untuk melihat Islam langsung dari tanah tempat agama ini diturunkan. Seperti yang dikatakan seorang pekerja yang telah menjadi Mualaf. Pekerja yang telah mengganti namanya menjadi Hamza (42) ini mengaku tertarik pada Islam setelah melihat Ka’bah untuk kali pertama di televisi Saudi. ”Ini menggetarkan saya. Saya menyaksikan siaran langsung sholat dari Masjidil Haram dan umat Islam yang sedang berjalan memutari Ka’bah (tawaf),” katanya.

”Saya bertanya ke teman yang Muslim tentang semua hal ini. Dia kemudian mengantarkan saya ke Kantor Bimbingan Asing yang ada di perusahaan, di mana saya memiliki kesempatan untuk belajar tentang berbagai aspek mengenai Islam,” tuturnya. Kini Hamza merasa lebih bahagia dan lebih santai setelah menjadi seorang Muslim.

Pekerja lainnya, Ibrahim (51), mengalami peristiwa yang hampir serupa pada September tahun lalu. Dia yang bekerja di bagian pemeliharaan perusahaan negara, Kereta Api Cina, menjadi seorang Muslim usai melihat Ka’bah. ”Meskipun kami berada di Cina, kami tidak memiliki kesempatan untuk belajar tentang Islam. Ketika saya mencapai Mekah, saya sangat terkesan oleh perilaku banyak warganya. Perlakuan yang sama bagi orang Muslim dan non-Muslim memiliki dampak besar pada saya,” tambahnya.

Sementara, Abdullah Al-Baligh (51), terinspirasi untuk memeluk Islam setelah melihat perubahan positif dari rekan-rekannya yang lebih dulu menjadi mualaf. ”Enam bulan setelah saya tiba di Makkah, saya melihat bahwa rekan saya, yang sudah menjadi Muslim, telah benar-benar berubah. Tingkah lakunya patut dicontoh. Saya menyadari bahwa Islam adalah kekuatan penuntun di balik perubahan tersebut,” ujarnya.

”Ketika saya bertanya padanya, ia mengatakan bahwa ia sama sekali tak tahu tentang agama ini selama di Cina. Sekarang, ia memiliki pemahaman yang tepat tentang Islam dan ingin menjadi lebih teladan.”

Begitu pula dengan Younus. Pekerja asal Cina ini baru mempelajari Islam ketika berada di Makkah. ”Islam di Cina begitu kurang. Aku baru mengetahui Islam setelah datang ke Saudi,” ujarnya.
»»  READMORE...
0 komentar more...

Hari raya yang selama-lamanya

by Tentang blog on Nov.22, 2009, under ,


Pada malam hari raya idul fitri banyak rumah-rumah yang penuh dengan makanan,
anak-anak memakai baju baru, kecuali seorang anak yang ayahnya sedang keluar di jalan Allah.

Anak itu berkata kepada ibunya, wahai ibu dimana ayah, kenapa tidak ada baju baru, kenapa tidak ada makanan. Mendengar pertanyaan anaknya, sang ibu kemudian sholat 2 rakaat, tapi bukan untuk meminta makanan ataupun baju baru, tapi meminta kepada

Allah jawaban yang tepat untuk anaknya. Selesai sholat dan berdoa anaknya dipanggil.
Wahai anakku ketahuilah hari ini teman2mu merayakan hari raya mungkin 2 atau 3 hari saja tapi ayahmu sedang mencari hari raya yang selama-lamanya.
Wahai anakku ketahuilah makanan yang dimakan teman2mu mungkin 2 atau 3 hari akan habis atau akan basi tapi ayahmu sedang mencari makanan yang tidak pernah habis dan tidak pernah basi selama-lamanya.

Wahai anakku ketahuilah baju-baju baru yang teman2mu kenakan mungkin 3 atau 4 bulan akan lusuh tetapi ayahmu sedang mencari baju yang tidak pernah lusuh selama-lamanya.
Sang anak bertanya ” dimanakah itu ibu?”, sang ibu menjawab di surgaNya Allah SWT.

Maka sang anak berlari keluar rumah mengatakan pada teman2nya, wahai teman2 ayahku punya hari raya yang selama-lamanya, punya makanan yang tidak akan pernah basi atau habis, punya baju yang tidak akan pernah lusuh.
Maka teman2nya bertanya “dimana itu?” jawabnya di surga Allah SWT.

Maka teman2nya pulang kepada ayah-ayahnya dan berkata “ayah kami tidak mau hari raya 2 atau 3 hari tapi selama-lamanya, kami tidak mau makanan yang cepat basi tapi yang tidak pernah basi, kami mau baju yang tidak pernah usang?”

Ayah mereka bertanya “dari mana ini kalian dapat seperti ini?” kata mereka itu anak yang ayahnya sedang keluar di jalan Allah. Akhirnya satu kampung keluar di jalan Allah. (true story from ustadz adrian)

sumber : rkn2003.wordpress.com
»»  READMORE...
0 komentar more...

syair tentang Zuhud

by Tentang blog on Nov.22, 2009, under



Aku tahu, rezekiku….
Tak mungkin diambil orang lain
Karenanya, hatiku tenang

Aku tahu, amal-amalku…
Tak mungkin dilakukan orang lain
Maka aku akan sibukkan diriku untuk beramal

Aku tahu, Allah selalu melihatku
Karenanya, aku malu bila Allah..
Mendapatiku melakukan maksiat

Aku tahu, kematianku menantiku
Maka aku persiapkan bekal untuk..
berjumpa dengan Rabb-ku…

(Hasan Al Basri)
»»  READMORE...
0 komentar more...

PERBEDAAN PENDAPAT, PERBEDAAN PENAFSIRAN, BEDA CARA MENGAMALKAN SYARI’ATNYA,

by Tentang blog on Nov.22, 2009, under , ,



DI DALAM AGAMA ISLAM TERDAPAT:
PERBEDAAN PENDAPAT,
PERBEDAAN PENAFSIRAN,
BEDA CARA MENGAMALKAN SYARI’ATNYA,

Perhatian
Artikel ini tidak untuk diperdebatkan. Apabila anda berbeda pendapat silahkan
anda membuat artikel sendiri, berdasarkan dalil-dalil yang anda yaqini
kebenarannya. Niat saya hanya menyampaikan satu ayat dua ayat agar umat Islam
yang belum mengetahui, supaya mengetahui beberapa ayat-ayat Al Qur’an yang
terkandung didalam artikel ini, bagi yang sudah mengetahui ya untuk mengingat
kembali, setelah mengetahui mudah-mudahan bisa menambah iman dan takwa bagi
mereka yang ikhlas dan mau mengamalkannya, didalam kehidupannya sehari-hari..

A’udzu billahis sami’il ‘aliimi minasy syaithaanir rajiim.
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara, dan Adik-adikku yang saya hormati, yang
saya cintai dan insya Allah dirahmati, diberi petunjuk dan hidayah dan
dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT).

APABILA ANDA BEDA PENDAPAT,
KEMBALIKAN KEPADA AL QUR’AN DAN HADITS.

Pada kesempatan ini saya akan mengulas tentang perbedaan pendapat, perbedaan
penafsiran, perbedaan pengertian dan perbedaan cara mengamalkan syari’at agama
Islam dan Fiqh, didalam kehidupan masusia sehari-hari.

SYARI’AT : Terdiri dari Al Qur’an dan Hadis
FIQH : Terdiri dari Ijmak dan Qiyas

FIQIH : Taufiqy – Ijtihad

SYARI’AT
Apakah Syari’at itu? Syari’at menurut bahasa ialah hukum ibadah. Syari’at
sendiri maknanya adalah hukum-hukum ibadah Agama Islam yang digali dari Al
Qur’an, sesuai dengan yang difahami oleh Rasulullah s.a.w. melalui
Hadits-hadits yang Shahih.

F I Q H
Apakah Fiqh itu? Fiqh menurut bahasa adalah hukum ibadah. Fiqh ialah kumpulan
hukum-hukum ibadah Agama Islam yang digali dari hasil interprestasi olah
pikir, hasil pemikiran, hasil pemahaman manusia, didalam memahami hukum-hukum
Agama Islam.

Fiqh, terdiri dari Ijmak dan Qiyas. Figh Taufiqy dari hasil Ijtihad.

Namun Hukum Syari’at dan Hukum Fiqh terdapat perbedaan menyolok.

Di dalam satu agama Islam terdapat banyak sekali kelompok-kelompok yang berbeda
pendapat, berbeda cara penafsiran makna dan arti yang terkandung didalam
ayat-ayat Al Qur’an, berbeda cara mengamalkan hukum-hukum yang ada didalam Al
Qur’an dan Hadits yang shahih. Berbeda cara mengamalkan syari’at berdasarkan
Al Qur’an dan Hadits beda dengan cara mengamalkan Fiqh, maka terjadilah
Mahzab-mahzab, kelompok-kelompok, tarekat-tarekat dan lain sebagainya.

Sikap kita didalam menyikapi perbedaan pendapat, perbedaan cara mengamalkan
syariat agama Islam hendaklah kita berpegang teguh kepada perintah Allah SWT
yang tercatat di dalam Al Qur’an sebagai berikut:

1-BEDA PENDAPAT, BEDA CARA MENGAMALKAN SYARI’AT AGAMA ISLAM.

1A-Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.

Al Qur’an, Surat An Nisaa’, surat ke 4, ayat 59 sbb:

Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Siapakah Ulil Amri itu? Berdasarkan Qs.5: 55 sbb:

Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang
beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk
(kepada Allah). Al Qur’an, Surat Al Maa-idah, surat ke 5 ayat 55..

1B-"Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang agama Allah?”

Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan
kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati. Qs.Al Baqarah (surat ke 2)
ayat 139

Al Qur’an, Surat Al Baqarah, surat ke 2 ayat 141
“Baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu
tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.”
Qs.2:141

Al Qur’an, Surat Asy Syura, surat ke 42, ayat 15
“Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu
amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan
antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)" Qs. Asy Syura (42):15

Al Qur’an, Surat Al Jaatsiyah, surat ke 45, ayat 15
Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya
sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya
sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. Qs. Al Jaatsiyah (surat
ke 45) ayat 15

C-Beda pendapat didalam majlis, Qs. 58: 11 sbb:
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah
dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” Qs.58:11

2-CARA MENYIKAPI TENTANG PERBEDAAN PENDAPAT:
KITA HARUS BERLAPANG DADA DAN HARUS INTROSPEKSI DIRI KITA SENDIRI, SUDAH
BENARKAH AMALAN SAYA DIMATA ALLAH?

(2A)- Jangan mengolok-olok orang, menganggap diri kita paling benar dan
menganggap orang lain salah, belum tentu yang anda olok-olok itu lebih buruk
dari anda, bahkan dia lebih baik dari anda dimata Allah, kebenaran itu ditangan
Tuhanmu.

Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain
(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari
wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan
janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk
panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak
bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim. Qs.Al Hujuraat, surat ke
49 ayat 11

(2B)-AGAMA ISLAM ASALNYA HANYA SATU.
Agama Islam itu asalnya hanya satu, pengikut-pengikut Rasulullah s.a.w. itulah
yang memecah belah agama, sehingga muncul bermacam-macam mahzab, muncul
berbagai aliran dan muncul kelompok-kelompok, masing-masing mahzab,
masing-masing aliran, masing-masing kelompok, membangga-banggakan dirinya,
masing-masing menganggap hanya mahzabnya, hanya alirannya, hanya kelompoknya
yang paling benar. Maka 1400 tahuN yang lalu Allah SWT mengeluarkan peringatan
kepada hambanya sbb:

AGAMA ISLAM ASALNYA HANYA SATU.
Al Qur’an, Surat Al Anbyaa’ (surat ke 21) ayat 92 sbb:
Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan
Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.

Al Qur’an, Surat Al Mu’minuun, surat ke 23, ayat 52 sbb:
Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan
Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.

MEMECAH BELAH AGAMA ISLAM DIANGGAP SESAT OLEH ALLAH
Al Qur’an, Surat Al Mu’minuun, surat ke 23 ayat 53,54 sbb

Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah
belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa
yang ada pada sisi mereka (masing-masing). Maka biarkanlah mereka dalam
kesesatannya sampai suatu waktu. Qs.Al Mu’minuun (23): 52,53,54

MEMECAH BELAH AGAMA ISLAM DIANGGAP MUSYRIK :
Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu
orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa
golongan.. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan
mereka.

Al Qur’an, Surat Ar Ruum, surat ke 30 ayat 30,31,32 sbb:
Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu
orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa
golongan.. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan
mereka.

KESIMPULANNYA:
Biarlah orang mengatakan apa terhadap kita, orang sinis terhadap kita, mereka
menjauhi kita, yang terpenting kita mengamalkan syari’at-syari’at atau
hukum-hukum Agama Islam yang bersumber dan digali dari Al Qur’an dan Hadits
Shahih. Cara mengamalkannya kita mengikuti petunjuk dan tehnis pelaksanaannya
dari Nabi Muhammad s.a.w. yang tercatat didalam Hadits Shahih.

Tidak usah berdebat tentang Ayat-ayat Al Qur’an, malah kita nanti dianggap
kafir oleh Allah SWT seperti dalam firman-Nya.

Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang
kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota
ke kota yang lain memperdayakan kamu. Qs.Al Mu’min, Surat ke 40 ayat 4

APABILA DIAJAK BERDEBAT, MAKA KATAKANLAH:
“Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu
amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan
antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)" Qs. Asy Syura (42):15

Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya
sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya
sendiri

Al Qur’an, Surat Al Jaatsiyah, surat ke 45, ayat 15

Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya
sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya
sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. Qs. Al Jaatsiyah (surat
ke 45) ayat 15

WASIAT PENULIS:
1-Janganlah anda meremehkan penganut mahzab, kelompok, dan golongan-golongan
lain, selain dari golongannya.

2-Jangan anda menganggap:” Mahzabku, kelompokku, golonganku paling benar”.

3-Janganlah anda mengolok-olok mahzab lain, kelompok-kelompok lain, selain
dari mahzab atau kelompok anda
..
4-Janganlah anda menganggap: “Selain mahzabku, kelompokku aliranku adalah
sesat”
..
5-Janganlah anda membangga-banggakan kelompokm anda sendiri.

5-Biarlah Allah SWT yng menilainya sendiri, karena Allah Maha Benar, Maha
Mengetahui. Karena Allah SWT mengetahui siapa yang mengikuti jalan yang lurus,
dan siapa yang mengikuti jalan yang sesat.

Demikian yang bisa saya sampaikan, saya hanya sebatas menyampaikan beberapa
ayat Al Qur’an yang baru nsaya ketahui. Semoga bermanfaat bagi yang membaca,
menghayati maknanya dan yang mengamalkannya didalam kehidupan sehari-hari.
Billahi taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sukarman.

Sumber bacaan:
“Al Qur’an dan Terjemahnya” Cetakan Mujamma’ Al Malik Fahd Li Thiba’ At Al
Mush-haf Asy Syarif” , Medinah Munawarah PO.Box.6262 Kerajaan Saudi Arabia.

Bagi mereka yang menganggap mentafsirkan, menterjemahkan Al Qur’an secara
sembarangan, dan hanya dengan logika, silahkan anda complain ke alamat
tersebut diatas.
»»  READMORE...
0 komentar more...

PERUSAK UKUWAH

by Tentang blog on Nov.22, 2009, under ,



Pada masyarakat Islam, persatuan dan kesatuan atau lebih sering disebut dengan ukhuwah Islamiyah merupakan sesuatu yang sangat penting dan mendasar, apalagi hal ini merupakan salah satu ukuran keimanan yang sejati. Karena itu, ketika Nabi Saw berhijrah ke Madinah, yang pertama dilakukannya adalah Al-Muakhah, yakni mempersaudarakan sahabat dari Makkah atau muhajirin dengan sahabat yang berada di Madinah atau kaum Anshar. Ini berarti, ketika seseorang atau suatu masyarakat beriman, maka seharusnya ukhuwah Islamiyah yang didasari oleh iman menjelma dalam kehidupan sehari-hari, Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” [QS Al-Hujurat (49):10]

Satu hal yang harus diingat bahwa, ketika ukhuwah islamiyah hendak diperkokoh atau malah sudah kokoh, ada saja upaya orang-orang yang tidak suka terhadap persaudaraan kaum muslimin, mereka berusaha untuk merusak hubungan di antara sesama kaum muslimin dengan menyebarkan fitnah dan berbagai berita bohong. Dalam kehidupan umat Islam, kita akui bahwa ukhuwah Islamiyah belum berwujud secara ideal, namun musuh-musuh umat ini tidak suka bila ukhuwah itu berwujud, mereka terus berusaha menghambatnya. Karena itu, setiap kali ada berita buruk, kita tidak boleh langsung mempercayainya, tapi lakukan tabayyun atau cek dan ricek terlebih dahulu kebenaran berita itu. Allah swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya sehingga kamu akan menyesal atas perbuatanmu itu.” [QS Al-Hujurat (49): 6]

Asbabun nuzul (sebab turunnya ayat) tersebut di atas adalah, suatu ketika Al-Harits datang menghadap Nabi Muhammad saw., beliau mengajaknya masuk Islam, bahkan sesudah masuk Islam ia menyatakan kemauan dan kesanggupannya untuk membayar zakat. Kepada Rasulullah, Al-Harits menyatakan, “Saya akan pulang ke kampung saya untuk mengajak orang untuk masuk Islam dan membayar zakat dan bila sudah sampai waktunya, kirimkanlah utusan untuk mengambilnya.” Namun ketika zakat sudah banyak dikumpulkan dan sudah tiba waktu yang disepakati oleh Rasul, ternyata utusan beliau belum juga datang. Maka Al-Harits beserta rombongan berangkat untuk menyerahkan zakat itu kepada Nabi.

Sementara itu, Rasulullah saw. mengutus Al-Walid bin Uqbah untuk mengambil zakat, namun di tengah perjalanan hati Al-Walid merasa gentar dan menyampaikan laporan yang tidak benar, yakni Al-Harits tidak mau menyerahkan dana zakat, bahkan ia akan dibunuhnya. Rasulullah tidak langsung begitu saja percaya, beliau pun mengutus lagi beberapa sahabat yang lain untuk menemui Al-Harits. Ketika utusan itu bertemu dengan Al-Harits, ia berkata, “Kami diutus kepadamu.” Al-Harits bertanya, “Mengapa?” Para sahabat menjawab, “Sesungguhnya Rasulullah telah mengutus Al-Walid bin Uqbah, ia mengatakan bahwa engkau tidak mau menyerahkan zakat bahkan mau membunuhnya.”

Al-Harits menjawab, “Demi Allah yang telah mengutus Muhammad dengan sebenar-benarnya, aku tidak melihatnya dan tidak ada yang datang kepadaku.” Maka ketika mereka sampai kepada Nabi saw., beliau pun bertanya, “Apakah benar engkau menahan zakat dan hendak membunuh utusanku?” “Demi Allah yang telah mengutusmu dengan sebenar-benarnya, aku tidak berbuat demikian.” Maka turunlah ayat itu.

Surat Al Hujurat ayat 6 di atas menggunakan kata naba’ bukan khabar. M. Quraish Shihab dalam bukunya Secercah Cahaya Ilahi halaman 262 membedakan makna dua kata itu. “Kata naba’ menunjukkan berita penting, sedangkan khabar menunjukkan berita secara umum. Al-Qur’an memberi petunjuk bahwa berita yang perlu diperhatikan dan diselidiki adalah berita yang sifatnya penting. Adapun isu-isu ringan, omong kosong, dan berita yang tidak bermanfaat tidak perlu diselidiki, bahkan tidak perlu didengarkan karena hanya akan menyita waktu dan energi.”

Enam Perusak Ukhuwah

Mengingat kedudukan ukhuwah islamiyah yang sedemikian penting, maka memeliharanya menjadi sesuatu yang amat ditekankan. Disamping harus mengecek kebenaran suatu berita buruk yang menyangkut saudara kita yang muslim, ada beberapa hal yang harus kita hindari agar ukhuwah islamiyah bisa tetap terpelihara. Allah swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan) dan jangan pula wanita wanita-wanita mengolok-olokan wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [QS Al-Hujurat (49): 11-12]

Dari ayat di atas, ada enam hal yang harus kita hindari agar ukhuwah islamiyah tetap terpelihara:

Pertama,
memperolok-olokan, baik antar individu maupun antar kelompok, baik dengan kata-kata maupun dengan bahasa isyarat karena hal ini dapat menimbulkan rasa sakit hati, kemarahan dan permusuhan. Manakala kita tidak suka diolok-olok, maka janganlah kita memperolok-olok, apalagi belum tentu orang yang kita olok-olok itu lebih buruk dari diri kita.

Kedua,
mencaci atau menghina orang lain dengan kata-kata yang menyakitkan, apalagi bila kalimat penghinaan itu bukan sesuatu yang benar. Manusia yang suka menghina berarti merendahkan orang lain, dan iapun akan jatuh martabatnya.

Ketiga,
memanggil orang lain dengan panggilan gelar-gelar yang tidak disukai. Kekurangan secara fisik bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk memanggil orang lain dengan keadaan fisiknya itu. Orang yang pendek tidak mesti kita panggil si pendek, orang yang badannya gemuk tidak harus kita panggil dengan si gembrot, begitulah seterusnya karena panggilan-panggilan seperti itu bukan sesuatu yang menyenangkan. Memanggil orang dengan gelar sifat yang buruk juga tidak dibolehkan meskipun sifat itu memang dimilikinya, misalnya karena si A sering berbohong, maka dipanggillah ia dengan si pembohong, padahal sekarang sifatnya justru sudah jujur tapi gelar si pembohong tetap melekat pada dirinya. Karenanya jangan dipanggil seseorang dengan gelar-gelar yang buruk.

Keempat,
berburuk sangka, ini merupakan sikap yang bermula dari iri hati (hasad). Akibatnya ia berburuk sangka bila seseorang mendapatkan kenimatan atau keberhasilan. Sikap seperti harus dicegah karena akan menimbulkan sikap-sikap buruk lainnya yang bisa merusak ukhuwah islamiyah.

Kelima,
mencari-cari kesalahan orang lain, hal ini karena memang tidak ada perlunya bagi kita, mencari kesalahan diri sendiri lebih baik untuk kita lakukan agar kita bisa memperbaiki diri sendiri.

Keenam,
bergunjing dengan membicarakan keadaan orang lain yang bila ia ketahui tentu tidak menyukainya, apalagi bila hal itu menyangkut rahasia pribadi seseorang. Manakala kita mengetahui rahasia orang lain yang ia tidak suka bila hal itu diketahui orang lain, maka menjadi amanah bagi kita untuk tidak membicarakannya.

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa ketika ukhuwah islamiyah kita dambakan perwujudannya, maka segala yang bisa merusaknya harus kita hindari. Bila ukhuwah sudah terwujud, yang bisa merasakan manfaatnya bukan hanya sesama kaum muslimin, tapi juga umat manusia dan alam semesta, karena Islam merupakan agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Karenanya mewujudkan ukhuwah Islamiyah merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan ini.

sumber : http://aslamiyah.cybermq.com/post/detail/11909/enam-perusak-ukhuwah-
»»  READMORE...
0 komentar more...
Diberdayakan oleh Blogger.

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!